BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 29 Oktober 2012

(^_^) konyol (^_^)

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA 70 Bulungan, Jakarta, Dika melanjutkan sekolah ke Adelaide University di Adelaide, Australia. Seminggu berada di sana, Dika dikabari bahwa dia diterima di jurusan Fisika Universitas Indonesia. Ibunya, saking bangga pada anak sulungnya yang sukses menembus UI, menyuruh sahabat Dika berpura-pura jadi anaknya demi mendaftar di UI untuk mendapat kartu mahasiswa dan jaket kuning.

Itu adalah salah satu cerita Raditya Dika dalam buku kumpulan artikel blognya yang terbaru, RADIKUS MAKANKAKUS: Bukan Binatang Biasa. Buku ini adalah buku ketiga Dika setelah KambingJantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh dan Cinta Brontosaurus yang juga berisi pengalaman-pengalaman pribadinya yang aneh, gila, dan cenderung ajaib.

Dika yang aktif menulis di blog sejak tahun 2003 sempat memperoleh penghargaan Best Indonesian Blog Award 2003. Prestasi ini memotivasinya membukukan kisah-kisah yang dipublish di blognya untuk kemudian dibaca oleh kalangan nyata.

Menggunakan gaya penulisan diary yang konyol, dengan buku ini, Dika berhasil mengajak pembacanya terbahak-bahak menertawai kegilaan pada kejadian-kejadian yang dialaminya.

Sirik melihat temannya yang sedang melakukan penelitian skripsi, Dika ikut-ikutan membuat karya ilmiah aneh: Meneliti Kehidupan Badut dengan Menjadi Badut selama Sehari. Dia berkeliling Jakarta menggunakan kostum ksatria berkepala harimau demi melaksanakan hasratnya kayang di Monas dengan resiko disangka badut gila ketika menyetop bajaj dan dijahili anak-anak kecil di kompleks perumahannya. Riset ini berakhir dengan perasaan aneh setiap bertemu dengan badut-badut lain, merasa saudara$21

Tidak kalah seru adalah kisah Dika menjadi guru di bimbel milik ibunya, mengajar anak-anak SMP dengan dandanan aneh: batik hijau keemasan, sepatu pantofel, dan rambut dicat pirang. Setelah bertemu Dika—wrong man in the wrong place, salah satu orang tua murid yang mengantar menjadi ragu-ragu menitipkan anaknya belajar di sana!

Ada lagi cerita Dika pada saat mendatangi acara sharing Latihan Penulisan di mana dia menjadi salah satu pembicaranya. Tanpa periksa, Dika sempat salah masuk toilet dan akhirnya dikira hantu penunggu WC cewek.

Selain itu, masih banyak kisah konyol Dika yang lain. Yang gila. Yang mengundang tawa.

Dibandingkan dengan Kambing Jantan—yang lebih gila—dan Cinta Brontosaurus—kumpulan cerpen yang sama gilanya, buku ketiga Dika ini menampilkan sosok Dika yang lebih dewasa. Dalam buku ini, pemikiran-pemikiran Dika tetang hal-hal yang terjadi di sekitarnya, meski masih sering disikapi dengan konyol, terasa lebih bijak tanpa memberi kesan menggurui. Dika mampu mengajak pembacanya merenungkan isu-isu yang dia angkat tanpa membuat mereka merasa dibodohi.

Namun tetap, tawa adalah menu utama yang selalu disajikan Dika dalam setiap bukunya. Seperti kata pepatah, tawa membuat kita lebih bahagia. Dan Dika berhasil membuat kita bahagia, karena penulis Indonesia, tidak pernah segoblok ini (back cover)!***



Judul buku: RADIKUS MAKANKAKUS: Bukan Binatang Biasa

Penerbit: GagasMedia, Jakarta

Penulis: Raditya Dika

Penyunting: Christian Simamora

Cetakan pertama: 2007, x + 232 halaman, 11,5 x 19 cm

Genre: Non-fiksi, komedi

Harga: Rp 30.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar